REDAKSIBARU.ID – Tak dapat dipungkiri, stereotip gender masih terlanjur mengakar dan tertanam kuat.
Banyak stereotip gender yang mendiskreditkan, baik perempuan maupun pria. Contoh stereotip gender seperti “pria tak boleh menangis” atau “perempuan tugasnya di dapur”.
Bukan hanya itu, masih banyak stereotip gender lainnya yang mungkin sering kita dengar atau bahkan pernah alami di kehidupan sehari-hari. Apa saja? Yuk simak!
Identifikasi Pria dan Wanita Lewat Warna
Sadar tidak sadar, stereotip yang membatasi dan mengkotakkangender bahkan mengakar ke hal sesepele warna.
Sejalan dengan stereotip “perempuan harus lembut” seperti lembutnya warna merah muda, pengkotakkan warna membuat banyak orang membatasi diri dan kreativitas mereka karena stereotip ini.
Padahal, warna apapun bersifat universal. Warna apapun berlaku untuk semua orang sesuai selera masing-masing.
Merah muda dipakai laki-laki dan biru dipakai perempuan bukanlah sebuah kriminal dan hal yang harusnya biasa saja.
Perempuan Selalu Benar
Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan ungkapan “perempuan selalu benar”.
Yah, sekilas terlihat seperti pujian bukan? Padahal di balik kalimat ini, ada pesan terselip yaitu “perempuan tak berhak punya pendapat”. Wah, kok bisa?
Kamu bisa amati, setiap orang yang mengucapkan hal tersebut pasti ada dalam situasi memberi pernyataan dan ada perempuan punya pendapat berbeda dan berani menyatakannya.
Kalimat ini sering dikeluarkan saat lawan bicara sulit terbuka terhadap teguran atau ide yang berbeda dari perempuan.
Stereotip ini sering dijadikan pamungkas untuk mengakhiri pembicaraan. Dan sayangnya, bukan untuk benar-benar mengakui bahwa mungkin sudut pandang yang berbeda dari perempuan bisa jadi lebih relate untuk diterapkan.
Kamu bisa mendobrak bias ini dengan terus belajar terbuka terhadap perbedaan pendapat.
Tetaplah berani mengutarakan pendapat dan terbuka terhadap keberagaman ide.
Perempuan Mengerjakan Hal Mudah Saja
Stereotip ini sejalan dengan anggapan bahwa perempuan punya fisik yang lemah.
Sehingga, menimbulkan anggapan bahwa perempuan harus dibantu untuk pekerjaan yang diasosiasikan dengan pria.
Perempuan dianggap tidak bisa sama sekali ketika harus mengerjakan hal-hal berkaitan fisik, seperti mengangkat galon, memasang tabung gas, menyetir mobil, dan masih banyak lagi.
Padahal, tak sedikit perempuan yang bisa dan mampu mengerjakan pekerjaan tersebut. Namun sayangnya, masih ada banyak perempuan yang punya pengalaman diremehkan ketika mengerjakan pekerjaan fisik.
Dimulai dari Diri Sendiri untuk Mendobrak Bias
Ada begitu banyak bias gender yang masih mengakar kuat di masyarakat. Namun, kamu tentu bisa berkontribusi untuk mendobrak bias tersebut.
Saat kamu berani menyuarakan pendapat dan mengoreksi serta memberi edukasi terkait bias gender, akan semakin banyak pula yang mengerti dan memahami bahwa perempuan bisa dan perempuan kuat. []