Komnas HAM sebut Kuburan di Rumah Eks Bupati Langkat kuburan Keluarga - Redaksibaru.id

Komnas HAM sebut Kuburan di Rumah Eks Bupati Langkat kuburan Keluarga

  • Bagikan

Jakarta, Redaksi Baru — Komnas HAM memastikan bahwa kuburan yang ditemukan di kediaman eks Bupati Langkat, Terbit Rencana Paranginangin, bukan kuburan mereka yang dikerangkeng.

Memang kuburan tersebut berada di dekat kerangkeng, namun yang kuburan tersebut adalah kuburan keluarga Terbit Rencana




“Dibelakang (kediaman), ya infonya kuburan keluarga,” kata Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam dikutip dari JawaPos, Selasa (8/2/2022).

Komnas HAM tak menampik, terdapat sejumlah warga yang meninggal saat menjalani kurungan di kerangkeng Bupati Langkat.

Tetapi berdasarkan temuan Komnas HAM, mereka yang tewas di kerangkeng diberikan kepada pihak keluarganya masing-masing.

“Kalau kuburan yang meninggal bukan di situ,” ucap Anam.

Anam usai memeriksa Bupati Langkat di kantor KPK, Senin (7/2) kemarin menduga, warga yang penghuni kerangkeng mendapatkan tindakan kekerasan yang berpola.

BACA JUGA:  DPR Desak Pemerintah Harus Mampu Tekan Biaya Haji

Komnas HAM mengklaim, sudah mengantongi bukti adanya kekerasan terhadap warga yang menjalani penahanan di kerangkeng Bupati Langkat.

“Kekerasan yang berpola itu kami tahu waktunya, kami tahu apa alat yang digunakan, kami tahu siapa yang melakukan, kami tahu pengawasan untuk itu,” ucap Anam.

Bahkan, Komnas HAM juga telah mendapatkan alat bukti berupa foto tindakan kekerasan terhadap warga yang menjalani penahanan.

Meski demikian, saat ini belum bisa dijelaskan secara rinci mengingat masih dalam proses investigasi.

“Kami juga dapat foto beberapa tahun yang lalu bagaimana kondisi korban, detail ada. Lalu dikonfirmasi keterangan saksi yang lain yang menyaksikan bagaimana kekerasan itu berlangsung,” beber Anam.

BACA JUGA:  194 Mahasiswa KKN Unhas Disambut Wabup Bantaeng

Sementara itu, Polda Sumatera Utara yang juga tengah menyelidiki kasus kerangkeng ini mengaku sudah menemukan sejumlah kuburan di beberapa titik, yang diduga menjadi korban kesewenangan. Namun hal ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.

“Adanya dugaan penganiayaan hingga lebih dari satu orang (tewas) di kerangkeng Bupati Langkat, dan kita masih terus mendalaminya. Kuburan sudah ditemukan dibeberapa titik oleh tim,” ucap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.

Dugaan kepemilikan kerangkeng manusia ini sebelumnya dibongkar oleh Migrant Care setelah mengadukannya ke Komnas HAM.

Dalam laporannya, Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah menyebut, sebanyak 40 pekerja sawit mendekam di dalam kerangkeng milik Terbit Rencana.

BACA JUGA:  Pura-pura jadi Wanita, Ancam dan Peras Korban hingga Rugi 70 Juta

Laporan ini disertai bukti-bukti di antaranya foto, video dan juga foto-foto korban.

“Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja,” kata Anis di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (24/1/2022).

Anis mengutarakan, kerangkeng itu terdapat di belakang halaman rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana.

Anis mengungkapkan, kerangkeng tersebut mirip penjara dengan tambahan gembok, agar para pekerjanya tidak keluar masuk sembarangan.

Dia tak memungkiri, para pekerja kerap mendapat penyiksaan, seperti pemukulan. Bahkan mengakibatkan lebam hingga luka-luka.

“Sampai lebam-lebam dan sebagian mengalami luka-luka,” pungkas Anis.



  • Bagikan