Bantaeng – Seleksi atlet renang Bantaeng menuju praporprov yang dilaksanakan PRSI Bantaeng berujung kekecewaan. Sebab proses seleksi diduga tidak sesuai kesepakatan.
Seleksi itu diketahui dilakukan di Gelanggang Renang Bantaeng, Jalan Sultan Hasanuddin, Bissappu, Bantaeng, Sulsel pada Rabu (27/10/2021).
Orang tua atlet Ayra’S Swimming club (ASSC) yang tak mau disebutkan namanya menuturkan, ada kejanggalan dalam proses seleksi. Sebab, sebelumnya telah disepakati akan dilakukan latihan bersama terlebih dahulu.
Namun pada penerapannya, peserta seleksi calon atlet yang akan mewakili Bantaeng hanya dinilai secara fisik dan cara berjalan.
“Teknis pelaksanaan seleksi tidak sesuai kesepakatan sebelumnya, bahwa pelaksanaan seleksi akan dilakukan dengan latihan bersama dan di percayakan kepada H Basri untuk menyeleksi atlet. Namun saat seleksi akan dilaksanakan tidak ada latihan bersama, melainkan atlet akan dinilai secara fisik dan karakternya saat berjalan,” katanya.
Dia menduga ada kong kali kong dalam proses seleksi ini. Terlebih ASSC adalah klub renang baru di Bantaeng.
“Jika sebelumnya sistemnya selalu tunjuk-tunjuk, sekarang seleksi sudah harga mati, karena sudah ada club renang pendatang baru yakni ASSC (Ayra’s Swimming club),” tambahnya.
“Seperti yang di ketahui bersama dalam setiap cabor yanh memiliki perkumpulan lebih dari satu, wajib mengadakan seleksi. Terserah teknisnya seperti apa yanh jelas sesuai dengan karakter cabor yang akan di pertandingkan. Cabor renang diseleksi berdasarkan cara jalan, ini sangat tidak sesuai, ibarat ikan yang mau dilihat kualitas berenangnya dengan disuruh berjalan di darat kan tidak lucu,” orang tua atlet lainnya menimpali.
Katanya, setiap putra dan putri di Kabupaten Bantaeng berhak membela daerah di cabor renang pada Praporprov dan Porprov Sinjai mendatang.
“Untuk itu perlu diadakan seleksi yang masuk akal untuk memilih putra-putri daerah yang memiliki kualitas terbaik, kecepatan terbaik dan renang terbaik, untuk kemudian membawa nama kabupaten Bantaeng,” tegasnya.
Mereka juga ingin tahu klub mana yang aktif melakukan latihan dan klub mana yang hanya atlet tiba
-tiba muncul pada saat ada event bergengsi.
“Dengan kebiasaan primitif seperti ini akan mematikan karakter putra-putri daerah Bantaeng yang betul-betul memiliki potensi dan semangat untuk berprestasi serta aktif berlatih,” tegasnya.
Sementara itu, mantan Ketua KONI Bantaeng, Andi Arung menyebut bahwa ASSC tidak diakui di PRSI. Sebab, klub ini hanya bentukan di salah satu kecamatan di Bantaeng. (*)