Sesar Ala Nagita di RSUD Bantaeng, Bisa Pakai BPJS - Redaksibaru.id

Sesar Ala Nagita di RSUD Bantaeng, Bisa Pakai BPJS

  • Bagikan

Bantaeng – Bagi bumil di Kabupaten Bantaeng yang proses lahiran mau disesar, kini sudah ada sesar ala Nagita di RSUD Bantaeng. Bahkan persalinan dengan metode yang bernama ERACS (Enhanced Recovery After Caesarean Surgery) ini sudah masuk dalam tanggungan BPJS.

“Bisa pakai BPJS,” kata Dokter spesialis obstetrics and gynecology (Obgyn) RSUD Prof Anwar Makkatutu, dr Yusri Linsangan.




Persalinan metode ERACS ini memungkinkan pasien pulih dengan cepat dibanding metode konvensional.

Dalam dua jam, pasien diperkirakan sudah bisa duduk dan minum. Kemudian, dalam enam jam, pasien juga sudah bisa jalan. Sehingga diperkirakan hanya butuh 24 jam proses pemulihan, pasien sudah bisa pulang ke rumah.

Dia mengatakan, metode ini digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan pasien sesar rawat jalan. Dengan begitu, pasien yang telah menjalani operasi bedah tak perlu perawatan di rumah sakit lebih lama.

BACA JUGA:  Ditjen Dukcapil Dukung Rilis Terbatas Aplikasi Digital Pemerintah: INApas, INAku, dan INAgov

“Teknik operasinya persis sama dengan operasi konvensional. Tetapi dengan metode ini,kita mempersingkat banyak hal. Minimal waktunya, minimal komplikasinya. Kita juga menggunakan obat anastesi yang minimal. Obat yang minimal dengan hasil yang maksimal,” jelas dr Yusri.

Dia menambahkan, metode ERACS ini membutuhkan tim bedah yang lebih lengkap. Dia menyebut, tim ini terdiri dari dokter Obgyn, anastesi dan perawat khusus.

“Terutama perawat ruangan yang care terhadap pasien. Karena perawat ini yang akan bantu duduk dan berdiri serta melakukan kontrol gizi pasien,” jelas dia.

Dia juga menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi tertentu yang membuat pasien bersalin dengan metode ERACS ini tidak diperbolehkan.

Selain itu, dr Yusri juga menyebut bahwa metode ERACS ini terbilang baru di Sulsel. Sejauh ini hanya kota Makassar dan Kabupaten Bantaeng yang yang menerapkan metode tersebut.

“Selain Makassar, daerah lain belum ada yang menerapkan metode ERACS ini. Baru Bantaeng yang pertama menerapkannya,” kata dr Yusri.

BACA JUGA:  Imam Musakkar Sosialisai Pencegahan dan Peningkatan Perumahan dan Pemukiman Kumuh

Bantaeng Punya Tenaga Medis yang Profesional

Direktur RSUD Prof Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Sultan mengatakan, metode ini sebenarnya sudah digunakan di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Artis sekelas Nagita Slavina bahkan sudah menjalani persalinan dengan metode ini.

“Ini temuan yang betul-betul bisa bermanfaat untuk masyarakat Bantaeng,” kata dia.

Dia mengatakan, metode ini menandakan Bantang memiliki tenaga medis yang profesional dan selangkah lebih maju dibanding daerah lainnya.

Dia berharap, ilmu ini bisa ditularkan ke dokter-dokter lainnya.

“Kita berharap dokter-dokter spesialis lainnya terus mengembangkan keilmuannya dan bisa ikut menularkan metode ini ke daerah lainnya,” jelas Sultan.

30 Menit di Ruang Operasi

Katherina Handayani Pohan adalah pasien pertama di Bantaeng yang menjalani persalinan dengan metode ERACS ini. Penulis berkesempatan menemui pasien ini di ruang perawatan di Lantai 5, RSUD Prof Anwar Makkatutu, Bantaeng, Minggu, 16 Januari 2022.

BACA JUGA:  Zodiak 15 April, Capri Jika Memang Harus Bertemu Orang Lain Pastikan Hal Ini

Katherina melahirkan anak laki-laki dengan nama kecil, Theo. Kondisinya sehat, dengan berat badan 3,1 kilogram.

“Proses operasinya cepat. Kemungkinan saya kurang dari 30 menit di dalam ruang operasi,” kata dia.

Dia mengaku dalam kondisi sehat saat diwawancarai penulis. Saat wawancara itu, diperkirakan sudah lebih dari 24 jam setelah operasi. Katherina juga sudah bersiap untuk rawat jalan.

“Kalau rasa nyeri bekas operasi memang masih ada sedikit. Tetapi secara umum, kondisi fisik saya sudah pulih,” jelas dia.

Suami Katherina, Boy Chandra Sitanggang mengaku senang melihat anak dan istrinya dalam kondisi sehat. Dia memberikan apresiasi terhadap tim dokter dan rumah sakit Prof Anwar Makkatutu, Bantaeng atas metode operasi yang sangat cepat ini.

“Proses pemulihannya memang sangat cepat jika dibandingkan yang konvensional,” jelas dia. []



  • Bagikan