Bantaeng – Pemerintah Kabupaten Bantaeng resmi membuka layanan untuk RSUD Bayorang di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Selasa, 28 Desember 2021. Rumah sakit ini menjadi rumah sakit type D dengan layanan yang canggih.
Kepala RSUD Banyorang, Ulil Amri mengatakan, rumah sakit ini dilengkapi dengan sistem layanan berbasis aplikasi. Berkat sistem ini, pasien bisa mendapatkan pelayanan maksimal. Mereka bisa mengambil nomor antrian secara online dari rumah.
Selain itu, pasien juga bisa memantau kamar pelayanan yang kosong hingga mengatur jadwal untuk konsultasi dengan dokter spesialis.
“Semuanya terintegrasi melalui telepon selular. Pasien tidak perlu lagi mengantri di rumah sakit,” jelas dia.
RSUD Banyorang ini juga dilengkapi dengan tiga ambulance. Selain itu, ada pula ruang UGD, ICU dan labolatorium, gudang farmasi dan poli ibu dan anak. Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan sejumlah dokter spesialis.
“Per Januari nanti, kita akan membuka spesialis kebidanan dan kandungan,” tambah Ulil.
Pembukaan layanan ini juga dikaitkan dengan penanda tanganan kerja sama antara BPJS Kesehatan dan Jasa Raharja. Kerja sama ini terkait dengan upaya peningkatan layanan di RSUD Banyorang.
Kepala BPJS Kesehatan divisi regional IX/ Kantor Cabang Bulukumba, Andi Rismaniswati mengatakan, kerja sama itu terkait dengan beberapa hal. Termasuk adalah layanan berbasis aplikasi yang telah diterapka oleh RSUD Banyorang.
“Kami ingin memastikan layanan di rumah sakit ini berjalan dengan baik. Layanan ini sangat korelasi dengan kami,” kata dia.
Dia memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Bantaeng yang telah membuka RSUD di Banyorang. Menurutnya, keberadaan BPJS tidak hanya berkaitan dengan pelayanan, melainkan akses untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Akses maksud kami adalah siapa saja dapat berobat di rumah sakit ini. Buka tidak mungkin, orang Bulukumba yang lebih dekat aksesnya ke RS ini akan memilih berobat di RS ini,” kata dia.
Bupati Bantaeng, DR Ilham Azikin mengatakan, kehadiran layanan ini adalah salah satu bentuk kehadiran pemerintah untuk masyarakat Bantaeng dan sekitarnya. Dia berpesan kepada para petugas medis untuk memberikan pelayanan yang setulus hati.
“Saya minta kepada Direktur RSUD untuk merancang masker yang transparan. Supaya senyumnya perawat-perawat kita bisa terlihat. Kalau perawat, dokter dan staf melaksanakan tugas dengan senyum, maka pasien akan cepat sembuh,” kata dia.
Dia juga meminta agar rumah sakit terus menjadi kehormatan untuk masyarakat Bantaeng. Menurutnya, rumah sakit ini harus memberikan pelayanan atas nama kemanusiaan karena kesehatan adalah salah satu sektor yang tidak memiliilki batas administratif.
“Siapa saja boleh hadir mendapatkan pelayanan. Kalau memang ada saudara kita yang berobat dari daerah tetangga, jadikan itu sebuah kehormatan. Kehormatan untuk petugas RS dan kehormatan untuk masyarakat di Tompobulu,” kata dia.[]