Jakarta – Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi menyebut bahwa Prabowo Subianto menjadi satu-satunya figur kuat untuk dicalonkan di Pilpres 2024.
“Pak Prabowo tidak hanya Ketua Umum Gerindra, tapi juga merupakan figur yang berpengalaman pada beberapa pilpres sebelumnya. Saya kira ada keunggulan politik yang dimiliki beliau,” kata Ade seperti dikutip dari Alinea, Jumat (24/9/2021).
Menurut Ade, jika dibandingkan dengan figur-figur lainnya seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan sebagainya, sumber daya yang dimiliki Menteri Pertahanan tersebut, saat ini sangat kuat untuk maju kembali di pilpres 2024.
Pertama, sebagai pemimpin partai politik, Prabowo memiliki modal politik yang kuat di mana posisi Gerindra saat ini merupakan partai pemenang ketiga di Pemilu 2019 dengan 78 kursi di DPR RI.
Menurut dia, saat ini ada gejala di mana partai politik lebih mengutamakan kadernya sendiri ketimbang figur di luar partai.
“Saya kira tantangan Pak Anies adalah untuk memperoleh restu partai. Ini tentu tidak mudah meski beberapa partai sudah bekerja diam-diam berkomunikasi dengan Anies,” ujarnya.
Kedua, sosok Prabowo sangat kuat di partai. Apa yang menjadi sikap Prabowo menjadi sikap Gerindra. Hal ini, berbeda dengan parpol lainnya yang belum tentu sesuara untuk mencalonkan kadernya.
“Ini yang membedakan ia dengan yang lain, sikap partai dengan sikap ketua umum berbeda. Gerindra memiliki stabilitas internal yang cukup kuat, solid, sejak awal didiriikan hingga hari ini,” jelasnya.
Ketiga, di antara sekian kandidat, Prabowo memiliki sumber ekonomi yang kuat sebagai modal pembiayaan di Pilpres 2024. Menurutnya, modal ekonomi sangat menentukan menang tidaknya seorang calon.
“Dari aspek-aspek itu tentu kalau disandingkan dengan figur-figur lain, sepertinya resources yang dimiliki Pak Prabowo jauh lebih kuat,” jelasnya.
Kendati demikian, Ade mengatakan, meski Prabowo nantinya mulus dicalonkan menjadi capres, namun mantan Pangkostrad itu tidak otomatis menjadi pemenang pemilu. Menurutnya, tahapan pemilu 2024 masih panjang dimana peta politik selalu dinamis.
“Saya kira faktor-faktor tadi cukup untuk disimpulkan bahwa sudah melihat pemenang di 2024. Apalagi perjalanan masih panjang dari 2021 sampai 2024 masih ada beberapa rentang waktu,” pungkasnya.