MAKASSAR, REDAKSIBARU.ID – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menetapkan 14 lonrong wisata (longwis) sebagai percontohan bagi 1.096 longwis lainnya. Selain sebagai percontohan, 14 longwis yang ditetapkan ini diharap pula dapat mendorong kemajuan ekonomi kota.
“Lorong wisata yang jadi percontohan sampai Oktober itu ada 14 yang dimasukkan dengan percontohan yang menjadi patokan semua kelurahan,” kata Danny kepada wartawan, Jumat (4/11/2022).
14 longwis ini tersebar di 14 Kecamatan di Makassar. Di sana, terdapat berbagai macam konten yang diharapkan menjadi inspirasi bagi ribuan longwis lainnya. Namun ada satu kecamatan yang tidak memiliki longwis. Kecamatan ini lebih difokuskan untuk budidaya ikan, laut hingga menanam sayur-mayur.
“14 Ini tersebar di 14 kecamatan kecuali Sangkarrang kita lepaskan. Di situ konten-konten sudah ditetapkan, konten memelihara misalnya lobster, ikan kemudian ada 8 ditanam padi, sayuran, lombok, bawang, bawang putih,” bebernya.
Danny mengatakan, pada bulan ini ditargetkan ada sekitar ratusan longwis yang akan dibentuk. Rinciannya tiap kelurahan yang ada di Makassar harus membentuk 153 longwis sehingga target 1.096 longwis bisa tercapai.
“November ini harus menjadi 153 benchmarking lorong. Jadi yang 14 lorong setiap kecamatan 1 menjadi 153. 153 ini itu perkelurahan. Nah Desember 1.096 ini harus mencontohi.
Danny juga mengatakan 14 longwis itu sudah memiliki kelengkapan konten. Namun sisanya 1.096 longwis masih dalam tahap pengerjaan.
“Itu cara kita mendidik memberi contoh karena itu lebih cepat seperti itu, jadi progresnya sekarang itu yang sudah dicat apa semua tapi kontennya belum lengkap ada 1.096, yang sudah lengkap kontennya itu 14,” ungkapnya.
Danny menjelaskan penilaian longwis dilihat dari berbagai macam konten yang diterapkan. Semakin banyak konten makin tinggi penilaiannya.
“Ada bank sampah, ada UMKM yang dibina, millenial banyak konten, hingga adanya sirkular ekonomi, ada konsumen sosialnya, ada komoditiinya tadi ada ikan, lobster, padi, ada semuanya,” katanya.
“Sekarang kan yang 14 ini saya sudah konektivitaskan dengan bagaimana orang datang saya sudah punya kebijakan SKPD rapatnya di lorong maka mereka akan beli kopi di situ, beli kue di situ, UMKM dia beli, dia makan di situ dia minum jus pakcoi di situ, jadi uangnya di situ,” sambungnya.
Terakhir, Danny menyinggung program transportasi bernama Co’mo yang akan digunakan untuk menghubungkan seluruh longwis yang ada di Kota Makassar.
“Saya punya Co’mo saya akan resmikan tanggal 9. Insyaallah itu akan gratis untuk menghubungkan semua 5 ribu lorong wisata,” katanya. [dtk]