BANTAENG, REDAKSIBARU.ID – Kepala UPT SMA Negeri 1 Bantaeng, Andi Arung menyebut bahwa minat peserta didiknya masuk perguruan tinggi tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Di tahun 2022 ini ada 130-an peserta didik yang masuk perguruan tinggi negeri (PTN) lewat tiga jalur yakni mandiri,SBMPTN dan SNMPTN. Tahun 2021 (sekitar) 70-an yang mendaftar PTN jalur SBMPTN, SNMPTN dan Mandiri,” kata dia saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/9/2022).
Meski terjadi peningkatan, namun jika dikalkulasi dari keseluruhan peserta didik di sekolahnya, minat pelajar Bantaeng untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi, terbilang cukup rendah.
Ia mengungkap faktor utama rendahnya minat peserta didik untuk berkuliah.
Menurut dia, penyebab utamanya adalah kondisi keuangan untuk biaya-biaya selama masa perkuliahan.
“Meskipun animo masuk perguruan tinggi di SMA 1 terbilang banyak, namun kita para guru perhatikan, masih ada kendala mengapa banyak yang tidak melanjutkan pendidikan, yaitu kendala perekonomian,” katanya.
Menurut Andi Arung, biaya perkuliahan bakal terus bertambah. Bukan hanya biaya tiap semester, tetapi juga biaya operasional selama masa kuliah.
“Bayangkan biaya kuliah tiap semester (di jurusan tertentu) bisa sampai Rp4 juta, belum biaya kontrakan misalnya, beli buku, dan lain-lainnya bisa sampai Rp10 juta per semester,” katanya.
Di sisi lain, kuota pendaftar untuk jalur SNMPTN hanya 40 persen atau sekitar 162 dari total 270 keseluruhan pelajar di sekolahnya.
Meski begitu, ia mengklaim, dari enam sekolah negeri, SMA 1 Bantaeng paling banyak peserta didiknya yang masuk ke PTN.
“Kalau tingkat Kabupaten, SMA 1 yang banyak masuk PTN. Ada sekolah yang hanya 18 masuk PTN, ada yang bahkan tidak ada masuk PTN,” katanya.
Sementara untuk perguruan tinggi swasta atau PTS, ia belum bisa memastikan berapa banyak jumlah lulusannya. Sebab bank data terkait hal ini belum sempat dimaksimalkan.
“Kita tidak ada SDM untuk menelusuri berapa lulusan masuk PTS. Belum lagi lulusan kadang lupa mengisi form tempat kuliahnya, akhirnya tidak ada data terkait itu,” kata dia.
Selain itu, Andi Arung juga menegaskan bahwa pihaknya tetap massif mengingatkan kepada calon lulusan di sekolahnya agar tetap melanjutkan perkuliahan.
“Kita massif mendorong untuk masuk ke perguruan tinggi. Bahkan guru BK melakukan pengawalan peminatan, guru BK memberi bimbingan cocoknya pelajar masuk di sini, cocoknya kamu di sini, seperti itu,” pungkasnya.