Redaksibaru.ID – Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta meminta agar orang tua memantau aktivitas anak di sekolah hari ini, Senin (11/4/2022).
Hal itu untuk menghindari para pelajar, khususnya siswa STM bergerak berdemonstrasi bersama para mahasiswa dalam aksi 11 April 2022.
Diketahui BEM SI demonstrasi besar-besaran hari ini, Senin, 11 April 2022. Pelajar STM juga menyampaikan seruan untuk ikut demonstrasi bersama mahasiswa.
“Kita tambahan imbauan orangtua dipastikan untuk diupayakan mengantar dan menjemput (anak saat pulang sekolah),” kata Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, Minggu (10/4/2022) kemarin.
Bila tak bisa menjemput, orang tua murid bisa memberi tahukan kepada pihak sekolah melalui wali kelas. Sehingga, pergerakan siswa masih dapat dikontrol.
“Kalau tidak mungkin juga, paling tidak ada koordinasi dengan pihak wali kelas jaga anak itu kemana. Jadi harus kita tahu, supaya saling mengontrol lah saling menjaga orangtua di rumah, guru di sekolah,” katanya
“Jangan sampai nanti orangtua gak tahu, guru juga gak tahu kemana anaknya, makanya perlu komunikasi efektif antara orangtua dan guru,” sambungnya.
Ajakan siswa, khususnya STM untuk bergerak dalam demonstrasi 11 April 2022 telah beredar di media sosial.
Guna mencegah hal tersebut, Kepala Bagian Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengatakan pihaknya tak bisa melarang para siswa untuk tidak ikut dalam demonstrasi tersebut. Pasalnya, demonstrasi menyuarakan aspirasi dilindungi oleh Undang-Undang (UU).
Namun, ia mengingatkan faktor keharusan yang mendesak atau urgensi keikutsertaan para siswa dalam aksi demonstrasi tersebut.
“Jadi kami kan tau demo itu kan hak itu demokrasi warga negara yang dilindungi UU, tapi kita mesti melihat urgensitas siswa-siswa ikut demo,” imbuhnya.
Anak buah Gubernur Anies Baswedan ini mengungkapkan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi untuk menyampaikan kepada para guru terkait aksi demonstrasi yang digelar esok hari.
Kemudian para guru memberikan arahan dan pemahaman kepada para orangtua murid bahwa ada yang lebih penting ketimbang mengikuti demonstrasi. []