Tak Ada Wakil di DPRD hingga Getol Bersuara, Andi Utta sebut Herlang Unik - Redaksibaru.id

Tak Ada Wakil di DPRD hingga Getol Bersuara, Andi Utta sebut Herlang Unik

  • Bagikan

Bulukumba, Redaksibaru.ID – Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf mengikuti Musrenbang Kecamatan di Herlang, Senin (14/2/2022).

Di sana, bupati yang akrab disapa Andi Utta itu menyebut Kecamatan Herlang adalah kecamatan yang unik.

Sebab tak ada wakilnya di DPRD Bantaeng dan juga paling ribut alias getol menyuarakan jika ada masalah di wilayahnya.

Meski tak ada wakil di DPRD, kata Andi Utta, warga Kecamatan Herlang tidak boleh berkecil hati. Anggaran pembangunan, khususnya infrastruktur yang masuk di kecamatan tersebut untuk tahun 2022 cukup besar.

BACA JUGA:  Peringatan Nuzulul Quran, Bupati Bantaeng Ajak Tingkatkan Kepedulian

“Tapi alhamdulilah anggaran yang masuk di Herlang cukup besar, ada sekitar 50 milyar rupiah yang didominasi pembangunan infrastruktur,” katanya.

Dia menyebut, pembangunan infrastruktur yang dikerja di Herlang tahun anggaran 2022 adalah perbaikan jalan ruas Karassing-Kupang, ruas Singa-Borong dan ruas Turungan Beru- Dajo Kecamatan Kajang.

Selain itu, Herlang juga mendapat dana rekonstruksi tembok laut di Alorang dan Pattinoang.

Andi Utta mengaku tahun ini adalah Musrenbang Kecamatan pertama baginya, sehingga sedapat mungkin ia harus hadir untuk merasakan dan mengetahui langsung suasana Musrenbang.

BACA JUGA:  Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,8 Tewaskan 15 Orang di Ekuador ada Anak Berusia 4 Tahun

Ia juga ingin berdialog dengan tokoh masyarakat setempat.

Herlang adalah kecamatan keempat yang melaksanakan Musrenbang yang dihadiri langsung Bupati Andi Utta.

Sebelumnya telah dilaksanakan di Kecamatan Kajang, Ujungbulu dan Gantarang.

“Saya ingin dengar langsung aspirasi masyarakat, bukan diceritakan,” imbuh Andi Utta.

Bahkan usai Musrenbang, Bupati Andi Utta selalu melanjutkan dialog dan sambung rasa dengan para kepala desa dan kepala dusun.

Selain itu, ia juga singgung soal bibit unggul, Andi Utta menjelaskan bahwa program tersebut adalah bagian dari reformasi di sektor pertanian guna meningkatkan nilai tambah dari produk pertanian.

BACA JUGA:  OPM Minta PBB Turun Tangan Lakukan Mediasi antara Indonesia, Selandia Baru dan OPM

“Sampai kapan pohon yang buahnya kecut itu dipertahankan, apakah 5 tahun, 10 tahun kemudian akan menjadi manis?” katanya.

Makanya ia menyarankan agar tanaman-tanaman yang tidak produktif itu, diganti dengan bibit unggul yang kualitasnya dijamin.

Untuk memaksimalkan pengadaan bibit unggul di Bulukumba, Andi Utta mengaku juga sudah menyampaikan kepada Gubernur Sulawesi untuk dibantu bibit unggul.

“Begitu juga melalui dana TJSL Perusahaan lainnya,” jelasnya. []

  • Bagikan