MAKASSAR, REDAKSIBARU.ID – Mobil listrik rupanya punya sedikit kelemahan saat memasuki musim dingin. Mobil ramah lingkungan itu ternyata lebih banyak menyedot daya baterai.
Berdasarkan data yang dipaparkan ADAC Jerman, mobil listrik disebut mengonsumsi lebih banyak energi saat musim dingin daripada di cuaca yang lebih hangat.
Dari beberapa model yang diuji, mobil listrik Volkswagen ID.3 menjadi model paling banyak menguras daya baterai.
Tercatat model ini mengonsumsi 99 persen lebih banyak energi pada perjalanan sejauh 23 kilometer pada suhu -7°C.
Hasil ini menjadikan ID.3 sebagai mobil listrik paling boros daya saat musim dingin.
Sementara model lainnya seperti Hyundai Kona Electric, Ford Mustang Mach-E, dan Lexus UX300e mengonsumsi antara 46 dan 59 persen lebih banyak, selama musim dingin.
Sedangkan Fiat 500e dan Renault Zoe tampil lebih baik dengan konsumsi hanya 34 hingga 44 persen lebih banyak, dalam perjalanan cuaca dingin.
Melansir Carscoops, Senin (21/3/2022), ID.3 sebenarnya memiliki fitur pompa panas yang dirancang untuk membuat baterai tetap berada pada suhu ideal antara 20°C sampai 40°C.
Namun, sistem ini justru membuat daya baterai lebih boros karena terus dipompa untuk membuat baterai berada pada suhu ideal.
ADAC menjelaskan, sebenarnya ada beberapa cara untuk membantu mobil listrik tetap stabil di musim dingin.
Salah satunya adalah memarkir mobil di dalam ruangan untuk menghindari cuaca dingin.
Selain itu, saat berada di dalam mobil, disarankan menggunakan pemanas kursi dan roda kemudi untuk menghasilkan panas yang lebih efisien.
Jika ingin memanaskan udara, cukup menggunakan tombol resirkulasi untuk membantu mengurangi dampak pada daya baterai.
Tetapi jika terjebak dalam badai salju, ADAC mengatakan pada suhu -9°C hingga -14°C, ditemukan bahwa baterai 52 kWh seperti yang digunakan pada Renault Zoe, dapat menjaga kabin pada suhu yang tetap nyaman selama 17 jam. []