Bantaeng – Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) cabang Sulsel memperingati Hari Gizi Nasional. Kegiatan tersebut berangkat dengan mengusung tema Kampanyekan Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama PDGMI Cab. SulSel, PERSAGI Cab.Bantaeng, PEMDA , PKK dan Kalbe Nutrisionali. Dilaksanakan di gedung pusat pelayanan gizi, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu, 29 Januari 2022.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua PKK Kab. Bantaeng, Hj. Sri Dewi Yanti.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng, dr. Andi Ikhsan yang turut hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi serta terimakasih atas terlaksananya kegiatan tersebut.
“Ucapan apresiasi dan terimakasih kepada PDGMI atas dipilihnya Bantaeng menjadi lokus kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka hari gizi nasional,” kata dia.
Ia berharap dengan kegiatan tersebut para lansia yang merupakan peserta dalam kegiatan bisa lebih produktif dalam kehidupan sehari-hari.
“Sehingga derajat kesehatan masyarakat setingginya dapat terwujud,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua PDGMI Sulsel, dr. Marniar, M.Kes, SpGK membeberkan target-target pasca kegiatan. Diantaranya pengetahuan gizi untuk manula semakin meningkat, pengetahuan gizi oleh ahli gizi di Kabupaten Bantaeng juga semakin meningkat.
“Sehingga bisa mengedukasi ke masyarakat secara umum, jadi kalau sudah bagus edukasi ke masyarakat kita harapkan target tentang stunting dan obesitas itu bisa tercapai,” jelasnya.
dr. Masniar menyebutkan beberapa agenda pada hari itu antara lain konsultasi gizi prolanis, pemeriksaan komposisi tubuh, pemeriksaan kepadatan tulang dan RTD bersama nutrisionis sekabupaten Bantaeng.
Kondisi Gizi Sebagian Besar Manula
Salah satu sesi dalam rangkaian kegiatan tersebut adalah pemeriksaan fisik dan kondisi gizi para lansia yang hadir.
dr. Nur Ainun Rani, SpGK yang turut hadir dan memberikan konsultasi kesehatan pada hari itu menyebutkan mengenai kondisi rata-rata pasien manula yang diperiksanya.
“Sejauh ini, rata-rata yang kami temukan kebanyakan adalah kasus hipertensi dan rendahnya kepadatan tulang,” kata dia.
Oleh sebab itu, kegiatan yang hanya berlangsung satu hari tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pasien maupun nutrisionis. Agar masalah kesehatan seputar gizi bisa segera teratasi dan sebagai salah satu wujud dalam mengedukasi. []