Luwu Timur, REDAKSIBARU – Kasus kekerasan kembali menimpa wartawan saat bertugas, Iwan saat meliput dan mengambil gambar tambang galian C ilegal milik Slamet di Desa Teromu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, dipukul dan dikeroyok oleh Slamet dan kawan-kawan
Peristiwa itu terjadi pada Rabu, (9/5/2018) sekira pukul 13.50 Wita, Iwan yang pada saat itu melakukan peliputan di sekeliling tambang galian C milik Slamet di Desa Teromu, mengambil beberapa dokumentasi gambar.
Usai mendokumentasikan gambar, Iwan pun kembali ke pondok dan mencari Slamet namun tidak bertemu.
“Sambil menunggu Slamet, saya teleponan dengan pak Wakapolres Luwu Timur, Kompol Sunardjo, menjelang beberapa menit lamanya saya berbicara. Tiba – tiba Slamet si pemilik tambang galian C muncul dari belakang. Disaat itulah dia memukul bagian kaki saya. Saya menghindari dan turun dari pondok tersebut malah mengejar dan memukul saya berkali-kali,” ujar Iwan
Slamet tak hanya sendiri, beberapa dari konco-konconya juga ikut mengeroyok Iwan hingga mengalami bibir sobek
“Yang memukul saya itu Slamet dan 4 rekannya ikut membantu sampai bibir saya sobek akibat pukulan Slamet dan kawan-kawannya,” ungkap Iwan menceritakan
Meski Iwan meminta maaf dengan maksud menyudahi pemukulan Slamet dan kawan kawan, malah yang terjadi, Slamet dan konco konconya makin gemes, dia malah memukul dan menendangnya
“Saya sempat minta maaf untuk menyudahi pemukulan itu, malah dia tambah pukulannya. Setelah saya berusaha naik ke kendaraan untuk pulang, malah ditendang,” ungkapnya
Pasca insiden itu, Iwan menuju ke Polsek Mangkutana, “Saya langsung menuju Polsek Mangkutana untuk melaporkan terkait pemukulan yang saya alami, setelah usai dimintai keterangan, saya didampingi petugas jaga di Polsek Mangkutana untuk melakukan visum di Puskesmas Balaikembang,” jelasnya.
“Setelah saya tiba ternyata pak Wakapolres Kompol Sunardjo sudah mengkomfirmasi pihak polsek tentang kejadian yang saya alami sehingga setibanya saya disana mereka sudah siap menuju ke TKP,” tutupnya.
(*Nir)