Bantaeng – Puluhan tenaga PJU di Bantaeng, Sulsel, melakukan aksi protes terkait kejelasan kontrak kerja pada Dinas Perhubungan (Dishub) Bantaeng. Mereka menyampaikan aspirasi itu di DPRD Bantaeng pada Selasa (11/1/2022).
Takim selaku koordinator aksi protes itu menyampaikan bahwa sebanyak 30 tenaga PJU Dishub Bantaeng merasa ditipu oleh Kadis Perhubungan Bahtiar.
Sebab, mereka pernah bersepakat gaji dipotong saja agar menutupi kekurangan anggaran di Dishub. Namun dengan ketentuan tidak ada tenaga PJU yang dipangkas.
“Pertama yang ingin kami sampaikan bahwa kami mencari kejelasan terkait kontrak kerja. Kami mengabdi lebih dari tiga tahun dan akhirnya kami diistirahatkan (dirumahkan) sudah beberapa hari dan tidak ada kejelasan,” kata Takim.
“Kita minta kejelasan dari Kadishub bagaimana terkait pengurangan (tenaga kerja) ini. Bahkan kami subsidi gaji agar tahun depan (2022) aman, tetapi faktanya baru beberapa bulan berjalan ada wacana pemangkasan anggota dan akhirnya itu dibuktikan. Kami ditipu, gaji dipotong dan kami tetap dikeluarkan,” tambahnya.
Parahnya, kata Takim, setelah gaji dan personil tenaga PJU dipangkas, Kadis Perhubungan malah menambah personil magang yang tidak berpengalaman.
“Kami dikeluarkan dan diganti orang baru yang tidak ada pengalaman di bidang ini (penerangan jalan),” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dishub Bantaeng, Rushdi yang dikonfirmasi terkait dirumahkannya tenaga PJU ini, menegaskan bahwa dirinya akan mengawal para tenaga kerja tersebut.
Menurut dia, dengan adanya hal ini maka menentang visi dan misi Bupati Ilham Azikin terkait perluasan lapangan kerja.
“Ini sudah membantah peluasan kerja dan jika terjadi pengurangan itu berarti membantah visi misi bupati tersebut. Saya tidak ingin ada pengangguran,” jelas Rushdi. []
Lanjut baca : DPRD Bantaeng Bakal Panggil Dishub Soal Protes Tenaga PJU