Bantaeng – Musibah banjir menghantui segenap masyarakat di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Khususnya mereka yang berada di titik-titik rawan tergenang air.
Namun hingga saat ini pemerintah belum menemukan formula tepat yang bisa menjamin bahwa peristiwa banjir bisa terkendali.
“Kita tidak bisa menjamin karena pada dasarnya hujan adalah rahmat Tuhan, tugas kita adalah bagaimana menjaga rahmat ini agar tidak menjadi musibah,” jelas Kepala Dinas PU Bantaeng, Andi Sjafaruddin Magau pada konferensi Pers Selasa, 30 November 2021.
Namun, beberapa upaya pemerintah turut dipaparkan pada kesempatan tersebut. Andi Sjafaruddin menyebutkan bahwa terdapat tiga tahap upaya yang akan dilakukan pemerintah.
“Untuk penanganannya saat ini pemerintah merencanakan dalam tiga tahap, jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” kata dia.
Penanganan jangka pendek diantaranya pemerintah akan segera melaksanakan normalisasi sungai, menempatkan podler dan pompa khususnya daerah pasar atau daerah yang mudah tergenang air. Dalam jangka menengah melakukan konservasi.
Sedangkan penanganan dalam jangka panjang pemerintah akan melakukan riset atau kajian dengan menggandeng universitas tertentu. Hasil dari riset tersebut adalah membuat master plan untuk membangun sabo dam di beberapa titik yang telah ditentukan sebelumnya. []