Redaksibaru.id – Bank terbesar kedua di Swiss Credit Suisse (CSGN.S) ikut merana akibat efek kolapsnya Silicon Valley Bank pada pekan lalu. Pada Rabu (15/3) Salam CSGN.S. anjlok ke titik terendahnya sebesar 10,5%. Hal ini dipivcu oleh peryataan investor terbesarnya yang mengatakan tidak dapat memberikan bantuan keuangan lebih banyak kepada bank Swiss tersebut.
“Kami tidak bisa karena kami akan melampaui 10%. Ini masalah peraturan,” kata Ketua Bank Nasional Saudi (1180.SE) Ammar Al Khudairy pada hari Rabu, (15/3) seperti dikutip dari Reuters.
Bank pemberi pinjaman Saudi ini mengakuisisi saham hampir 10% tahun lalu setelah mengambil bagian dalam peningkatan modal Credit Suisse dan berkomitmen untuk berinvestasi hingga 1,5 miliar franc Swiss (USD 1,5 miliar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Credit Suisse pada hari Selasa menerbitkan laporan tahunannya untuk 2022 mengatakan bank telah mengidentifikasi “kelemahan material” dalam kontrol atas pelaporan keuangan dan belum membendung arus keluar pelanggan.
Bank terbesar kedua di Swiss ini berusaha untuk pulih dari serangkaian skandal yang merusak kepercayaan investor dan klien. Arus keluar pelanggan pada kuartal keempat naik menjadi lebih dari 110 miliar franc Swiss (USD120 miliar).
Saham terakhir turun 10,2% pada 2,01 franc Swiss (USD2,19) di Zurich, menuju penurunan harian ketujuh berturut-turut.
Biaya mengasuransikan obligasi perusahaan terhadap gagal bayar juga melonjak. Swap default kredit lima tahun pada utang Credit Suisse melebar menjadi 533 basis poin dari 549 bps pada penutupan terakhir, menurut data dari S&P Global Market Intelligence.
Pasar ekuitas yang lebih luas turun tajam, membalikkan kenaikan sebelumnya, karena penurunan saham Credit Suisse menghidupkan kembali beberapa kegelisahan di kalangan investor tentang ketahanan sistem perbankan global setelah jatuhnya Silicon Valley Bank (SIVB.O).
Editor : Deddy Syukur