- kerja sama -

GGowa – Sekjen Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKSI), Adnan Purichta Ichsan mendorong seluruh Pemerintah Kabupaten untuk menghasilkan komoditi pertanian layak ekspor.
Bupati Gowa ini menyebutkan bahwa Kabupaten di Indonesia memiliki potensi ekspor komoditi pertanian cukup terbuka lebar.
Daftar komoditi tersebut merupakan daftar yang memang dibutuhkan di luar negeri.
- Advertisement -
Namun tentunya komoditi ekspor tersebut memerlukan persyaratan dan kondisi tertentu karena tidak jarang komoditi yang dianggap baik belum tentu memenuhi syarat untuk diekspor,” ujar Adnan, Selasa (27/7/2021) kemarin.
Apalagi, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian sudah siap memfasilitasi dan membantu anggota APKSI jika mengalami kendala.
Dia berharap hal ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota APKASI.
“Pak menteri pertanian menantang kita semua saat pandemi ini untuk bisa melakukan ekspor komoditi pertanian karena menjadi solusi peningkatan perekonomian di daerah dan kementerian pertanian akan memberikan kemudahan,” kata dia.
Adnan juga meminta seluruh kepala daerah untuk memberikan saran dan masukan mengenai kendala yang dihadapi saat ini, terutama dalam melakukan ekspor komoditi pertanian.
“Masukan dari hasil pertemuan ini akan menjadi bahan audensi dengan bapak Menteri Pertanian. Oleh karena itu, kami berharap dalam mengelola komoditi pertanian dapat disampaikan secara real dan kita dapat saling tukar pendapat, sehingga memudahkan Tim Sekretariat Apkasi mengkompilasi masuk-masuk dari kita semua,” harapnya.
Sementara itu, CEO PT ASYX Indonesia, Perusahaan Supply Chain Collaboration & Finance Technologies Lishia Erza mengatakan, daerah sebetulnya memiliki peluang yang besar untuk bisa memasarkan komoditas pertanian ke pasar luar negeri.
Hanya saja, pemerintah daerah masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan terlebih dahulu.
“Misalnya saja saat ini kita melihat bagaimana eforia tanaman porang Indonesia sedang naik daun, tapi jangan kaget kalau di pasar internasional itu Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang memiliki keuanggulan saja. Ada Vietnam dan Thailand yang juga telah mengembangkan porang dengan kualitas sangat baik,” ungkapnya.
Lishia menyebutkan pemerintah kabupaten harusnya bisa hadir untuk mengedukasi para petani, tidak hanya mengenai peluang-peluang ekspornya saja, tapi bagaimana situasi pasar global harusnya menjadi pemahaman yang tidak terpisahkan.
- Advertisement -
Selain itu, Lishia mengajak pemerintah kabupaten hadir untuk bisa memetakan data-data penting terkait komoditas unggulan apa saja yang ada di tiap-tiap daerah, berapa kapasitasnya, dan bagaimana tipe dan skala pelaku usahanya.
“Hal ini penting dilakukan pemerintah kabupaten agar tahu bagaimana treatment yang diberikan bisa tepat dosis dan tepat sasaran,” jelas dia. []