


Kulonprogo, REDAKSIBARU – Jajaran pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (PETANI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan pertemuan dengan Bupati di Kantor Bupati, Wates, Kabupaten Kulonprogo, Kamis (3/4/2018) kemarin.
- kerja sama -

Sekretaris DPW PETANI DIY, Asti Irwandiyah dan didampingi oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PETANI Kabupaten Kulonprogo, Wiwit Suroto menemui Bupati Kulonprogo, dr Hasto Wardoyo dalam rangka pencanangan Gerakan 2020 Kulonprogo Zero Waste.
Pada pertemuan ini, Bupati Kulonprogo menyambut baik dan sangat setuju dengan program yang akan dilakukan oleh DPW dan DPC PETANI DIY Kabupaten Kulonprogo guna memaksimalkan pengolahan limbah yang ada di Kabupaten Kulonprogo.
“DPW PETANI DIY melalui DPC PETANI Kabupaten Kulonprogo untuk segera melakukan nota kerjasama atau Memorandum Of Understanding (MOU) dengan pemerintah Kabupaten Kulonprogo yang dalam hal ini Bupati langsung supaya bisa segera bekerja dan berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di lingkup Kabupaten Kulonprogo,” pinta Hasto Wardoyo.
Sementara itu, DPW dan DPC PETANI DIY menyatakan dukungan dan siap bekerjasama dengan dinas-dinas terkait dilingkup Kabupaten Kulonprogo.
- Advertisement -
Sekretaris DPW PETANI DIY juga mengatakan bahwa sesuai arahan Ketua Umum PETANI, Satrio Damardjati, bahwa saat ini secara organisasi PETANI sudah harus memulai dan fokus pada kawasan pertanian berbasis ekologi dan kearifan lokal.
“Program Pengolahan Limbah Menuju Kulonprogo Zero Waste 2020 atau lebih dikenal sebagai Gerakan 2020 Kulonprogo Zero Waste akan didampingi oleh Peter Michael Duenninger Tenaga Ahli dan juga Relawan Bidang Lingkungan Hidup DPW PETANI DIY ini merupakan seorang warga negara Jerman yang fokus pada pengolahan limbah dan lingkungan hidup ini,” jelasnya.
Sebelum selesai pertemuan itu, Bupati Kulonprogro yang juga merupakan seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) mengatakan agar secepatnha program ini segera dimulai.
“Kedepannya melalui program dan gerakan Zero Waste ini, tidak ada lagi limbah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk mengurangi penyebaran infeksi atau sumber penyakit,” tutupnya.